Thursday, February 21, 2013

Sistem Informasi Manajemen


1. Transaction Processing System (TPS)

           Transaction Processing System adalah aplikasi sistem informasi yang mengambil atau mengumpulkan dan mengolah data tentang transaksi suatu proses bisnis. Salah satu dimensi TPS adalah data maintenance yang dapat meng-update data yang diperlukan. TPS dapat terus berkembang karena perkembangan dunia bisnis akan terus berkembang. Perkembangan bisnis akan memerlukan sistem yang terus berkembang pula. Perkembangan bisnis ini disebut Bisnis process redesign yaitu sebuah study, analisis, dan redesign proses bisnis yang mendasar untuk mengurnagi ongkos atau meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan.
Contoh TPS adalah: Airline reservation, bank deposit, customer returns, Inventory procurement, Order processing, Payroll.

2. Management Information System (MIS)

            MIS adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk didalamanya Transaction Processing System. MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan oleh karena itu pengembangan MIS akan terus dapat berlanjut.
Contoh Management Information System adalah: Budget forecasting and analysis, Financial reporting, Inventory reporting, Material requirement, planning, Salary analysis

3. Decision Support System (DSS)

             Decision Support System adalah salah satu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan informasi yang mendukung pengambilan keputusan kepada penggunanya. Jika pengguna DSS adalah seorang manajemen, maka program ini disebut Executive Information System (EIS). DSS fokus pada penyediaan informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan. DSS menyediakan alat bagi pengguna untuk meng-akses data dan menganalisisnya untuk pengambilan keputusannya.

4. Expert Systems (Ahli Pakar)
           
              Expert system merupakan perluasan dari decision support system. Expert system adalah suatu sistem informasi pengambilan keputusan yang mengambil dan meniru pengetahuan serta keahlian dari seorang expert problem solving atau decision maker dan kemudian berpikir dan bereaksi sesuai dengan seorang expert tadi. Expert system ditujukan untuk menduplikasi keahlian dari seorang problem solver, manajer, profesional dan para teknisi.
Contoh dari penggunaan expert system : Industri makanan menggunakan expert system untuk menyimpan keahlian dari seorang ahli yang sudah mendekati masa pensiun

5. Office Automation and Work Group System

             Office Automation (OA) System mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di satu lokasi yang sama ataupun tidak. Office automation berfungsi dalam word processing, elctronic message, work group computing, work group scheduling, facsimile processing, imaging and electronic documents, and work flow management. Office automation system dirancang baik untuk individu maupun kelompok.
Work group information systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Contoh dari work group information systems adalah Microsoft’s Exchange and Outlook, IBM’s Lotus Notes/Domino, atau Novell’s GroupWise.

Friday, January 11, 2013

PERANCANGAN BASIS DATA


PERANCANGAN BASIS DATA

      Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data. Metodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, alat, serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode disain ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi database development project.
Perancangan basis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu konseptual, logikal dan fisikal.

1. Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun model informasi yang digunakan didalam perpustakaan, bebas dari semua pertimbangan fisikal.
Menurut Connolly dan Begg, perancangan konseptual basis data adalah suatu proses membangun sebuah model dari informasi yang digunakan oleh perusahaan.
Langkah-langkah perancangan basis data konseptual :
•Identifikasi tipe entity
Tipe entity adalah sekumpulan objek yang diindentifikasi oleh sebuah perusahaan atau perorangan yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan mempunyai keberadaan yang independent Entitas tersebut adalh strong dan weak.
•Identifikasi tipe relationship
•Identifikasi dan hubungan atribut dengan tipe entity atau relationship
•Menentukan atribut domain
•Menentukan kandidat dan atribut-atribut primary key
•Mempertimbangkan kegunaan dari konsep Enhanced Modeling. Untuk mempertimbangkan penggunaan konsep enchaned modeling, seperti spesialisasi, generalisasi, agregasi, dan komposisi.
•Periksa model untuk redundancy
•Validasikan model konseptual lokal yang bertentangan dengan transaksi pengguna
•Mengulang model data konseptual lokal dengan pengguna.

2. Perancanan basis data logikal adalah proses membangn model informasi yang dibangun perusahaan berdasarkan dari beberapa model data yang spesifik, tetapi bebas dari fakta DBMS dan pertimbangan fisikal lainnya.
Menurut Connolly dan Begg, perancangan logikal basis data merupakan proses membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi tidak bergantung pada sebuah DBMS tertentu dan pertimbangan-pertimbangan fisik lainnya.
Langkah pokok dari perancangan basis data logikal untuk relational model mencakup :
•Membuat dan memvalidasi model data logikal lokal untuk setiap bagian, membuat dan memvalidasi model data logikal global. Sebuah model data logikal termasuk Entity Relationship Diagram (ERD), skema relational, dan dokumen pendukung, seperti : kamus data, yang terbentuk dalam pengembangan model=
•Membangun dan memvalidasi model data logikal global. Menggabungkan tiap model data logikal lokal ke dalam satu model data logikal global yang menggambarkan keseluruhan perusahaan.

3. Perancangan basis data fisikal adalah proses memproduksi sebuah deskripsi mengenasi implementasi dari basis data yang berada di secondary storage, mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk pengaksesan data yang efisien dan penggabungan beberapa batasan dan sistem keamanan. Perancangan fisik basis data merupakan proses yang menghasilkan sebuah deskripsi implementasi dari basis data pada secondary storage yang menggambarkan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan penggabungan batasan integritas dan ukuran keamanan. Dalam membangun desain fisik basis data terdapat 6 tahap secara gasir besar , yaitu :
•Mengubah model data logikal global untuk target DBMS
Menghasilkan sebuah sistem basis data relational dari model data logikal global yang dapat diimplementasikan dalam target DBMS.
•Merancang representasi fisik
Menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan relasirelasi dasar dan indeks-indeks yang diperlukan untuk mencapai performance yang diinginkan, untuk itu akan ditentukan relasi dan tuple mana yang ada pada secondary storage.
•Perancangan user view
Merancang user view yang diidentifikasikan selama pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dan tahap analisis dari siklus aplikasi basis data relational.
•Perancangan mekanisme keamanan
Merancang mekanisme keamanan untuk basis data seperti yang ditentukan oleh user. Relational DBMS secara umum menyediakan dua tipe keamanan basis data yaitu :
Keamanan sistem : mencakup akses dan penggunaan basis data pada level sistem, seperti user name dan password.
•Keamanan data : mencakup akses dan penggunaan objek basis data (seperti relasi dan view) dan aksi yang dapat dilakukan user terhadap objek.
•Mempertimbangkan adanya pengontrolan redundancy
Bertujuan untuk menentukan apakah redundansi dalam batasan yang terkendali dengan menggunakan teknik normalisasi akan meningkatkan performance dari sistem.
•Memonitor dan menyesuaikan sistem operasi
Bertujuan untuk mengawasi sistem operasional dan meningkatkan kinerja dari sistem untuk memperbaiki kebutuhan perancangan yang tidak sesuai atau merefleksikan perubahan-perubahan.